Setiap orang yang berkendara pasti tahu bahwa ketika menekan pedal rem, maka kendaraan akan melambat untuk kemudian berhenti. Tapi bagaimana cara jemari atau kaki manusia menghentikan ribuan kilogram kendaraan yang melaju di jalan dengan kecepatan tinggi?
Pada kendaraan modern, biasanya sistem pengereman sudah mempergunakan sistem hidrolik. Tipe rem ini secara otomatis membuat dirinya berada di tengah cakram, dan secara otomatis pula melakukan penyesuaian sendiri. Calipernya memiliki kemampuan untuk bergeser dari satu sisi ke sisi lain, sehingga akan bergerak ke tengah setiap kali rem diaktifkan. Karena tidak ada per (spring) untuk menarik pad dari cakram, maka pad selalu berada pada posisi yang sangat dekat dengan rotor. Hal ini penting karena piston pada rem jauh lebih besar di banding dengan yang ada pada master cylinder. Jika piston rem mundur ke dalam cylindernya, maka mungkin diperlukan beberapa gerakan pada pedal untuk memompa cukup cairan ke dalam cylinder rem untuk mengaktifkan sepatu rem.
Pada kendaraan modern, biasanya sistem pengereman sudah mempergunakan sistem hidrolik. Tipe rem ini secara otomatis membuat dirinya berada di tengah cakram, dan secara otomatis pula melakukan penyesuaian sendiri. Calipernya memiliki kemampuan untuk bergeser dari satu sisi ke sisi lain, sehingga akan bergerak ke tengah setiap kali rem diaktifkan. Karena tidak ada per (spring) untuk menarik pad dari cakram, maka pad selalu berada pada posisi yang sangat dekat dengan rotor. Hal ini penting karena piston pada rem jauh lebih besar di banding dengan yang ada pada master cylinder. Jika piston rem mundur ke dalam cylindernya, maka mungkin diperlukan beberapa gerakan pada pedal untuk memompa cukup cairan ke dalam cylinder rem untuk mengaktifkan sepatu rem.
Dalam sistem pengereman hidrolik, cairan disimpan dalam sebuah reservoir (tempat penyimpanan) yang biasa disebuat sebagai master cylinder. Ketika anda menekan pedal, tenaga tekan anda pada pedal rem akan memompa cairan dalam reservoir ini melalui selang rem ke dalam piston yang dipasang pada setiap roda secara proporsional. Aliran cairan ini akan membuat piston rem yang posisinya saling berhadapan ini akan memanjang dalam arah yang berlawanan sehingga mendorong sepatu rem yang menempel kepadanya, menjepit cakram. Tenaga jepit ini menghasilkan tenaga friksi (friction) untuk melawan tenaga rotasi roda. Ketika tekanan dilepaskan maka cairan yang ada pada cylinder roda akan kembali ke master cylinder.
Kendaraan yang sudah tua memiliki desain caliper 2 atau 4 piston tetap. Sebuah piston (atau dua) pada masing-masing sisi rotor akan menekan pada sisi itu. Desain ini telah lama ditinggalkan karena desain piston tunggal lebih murah dan lebih dapat diandalkan
Kendaraan yang sudah tua memiliki desain caliper 2 atau 4 piston tetap. Sebuah piston (atau dua) pada masing-masing sisi rotor akan menekan pada sisi itu. Desain ini telah lama ditinggalkan karena desain piston tunggal lebih murah dan lebih dapat diandalkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar